Berita Utama
0
Taufik Ismail: Jangan Tunggu Diangkat, Hadirlah dengan Manfaat
Karawang, Taktis.web.id - Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat dari Fraksi PDI Perjuangan, Pipik Taufik Ismail, menggelar kegiatan Sosialisasi Perundang-Undangan di Aula DPC PDI Perjuangan Kabupaten Karawang, daerah pemilihannya di Jawa Barat. Dalam forum yang dihadiri aktivis muda dan organisasi kepemudaan, Taufik menyoroti pentingnya peran generasi muda dan pelestarian budaya lokal dalam pembangunan Jawa Barat dan penguatan fondasi bangsa.
Taufik secara tegas mengingatkan bahwa sejumlah peraturan yang berlaku saat ini, khususnya yang terkait kebijakan daerah Jawa Barat, merupakan warisan dari pemerintahan sebelumnya pada 2016. Ia menekankan pentingnya memahami konteks historis dari lahirnya regulasi tersebut.
“Perundangan ini bukan produk sekarang. Ia lahir di akhir pemerintahan sebelumnya. Pemerintah saat ini hanya melanjutkan dan menyesuaikan. Maka penting bagi masyarakat, terutama pemuda, untuk mengerti sejarahnya agar bisa bersikap kritis dan bijak,” ujar Taufik. Senin, 30 Juni 2025.
Dalam kesempatan itu, ia juga menegaskan bahwa kebudayaan adalah pilar penting dalam pembangunan daerah. Menurutnya, Jawa Barat memiliki kekayaan budaya yang luar biasa, yang tidak boleh hanya dijadikan pajangan, melainkan harus terus dijaga dan dikembangkan.
“Budaya bukan masa lalu yang usang. Ia adalah kekuatan masa depan,” tegas Taufik.
Lebih jauh, Taufik menggugah semangat peserta dengan mengutip Bung Karno: “Berikan aku 10 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia.”
“Kita butuh pemuda yang bergerak, bukan yang hanya duduk menonton. Di era digital dan keterbukaan, peran pemuda semakin vital,” katanya.
Ia juga mendorong lahirnya pengusaha-pengusaha muda di Jawa Barat, demi memperkuat ekonomi kerakyatan dari desa ke kota.
Namun, forum ini juga diwarnai kritik tajam dari salah satu peserta mahasiswa. Ia menyampaikan keresahan atas minimnya ruang regenerasi dalam organisasi kepemudaan di daerah.
“Kami belum merasa diberdayakan. Struktur lama masih mendominasi. Kami butuh ruang yang nyata untuk berkembang,” ungkap peserta tersebut.
Taufik merespons lugas. Ia mengajak para pemuda untuk tak hanya menuntut, tapi juga aktif dalam pendidikan politik, pelatihan kepemimpinan, dan mengambil peran langsung di masyarakat.
Menariknya, dalam sesi penutup, Taufik menyampaikan fakta bahwa Indonesia dinilai sebagai negara paling bahagia kedua di dunia, mengalahkan negara-negara adidaya.
“Ini bukti bahwa gotong royong, kekeluargaan, dan solidaritas sosial adalah kekuatan bangsa kita. Kita harus terus merawatnya,” jelasnya.
Acara diakhiri dengan ajakan bagi pemuda desa untuk turun tangan, bukan sekadar menunggu kesempatan.
“Jangan tunggu diangkat. Hadirlah dengan membawa manfaat. Biar masyarakat yang menilai,” tutup Taufik.
Senada dengan itu, Dewan Cita, anggota DPRD Kabupaten Karawang dari Fraksi PDI Perjuangan, menambahkan:
“Sebagai pemuda, kita harus hadir dan berguna di desa. Jangan dulu kejar jabatan. Biarkan masyarakat dan kepala desa yang menilai kebermanfaatan kita.”
(Deden)
Via
Berita Utama